Dalam rangka pelestarian hutan mangrove dan burung migran di Pantai Percut Sei Tuan, Kabupaten Deli Serdang , sebanyak 1200 pohon mangrove telah disumbangkan oleh siswa siswi MAN 1 Medan dan secara sinergis turut serta dalam penanaman perdana pohon mangrove hari Sabtu, 24 Mei 2014.
Kegiatan ini diperkarsai oleh Universitas Negeri Medan yang dipimpin oeleh Prof.Dr. Ibnu Hajar, M.Pd, yang bekerjasama dengan instansi lain seperti Bank Mandiri, Bank Mustika, 7 kepala dinas, diantaranya dinas Kehutanan, dinas perkebunan, dinas pendidikan, dinas pertanian, Dinas Perikanan, Dinas Pertanian, Kementirian Agama, Pencinta lingkungan, Yayasan Sosial, Mahasiswa, sekolah, Madrasah, dan masyarakat pemerhati lingkungan laiannya.
Sebelum acara penanaman dimulai telah diadakan acara serimonial yang diawali dengan pembacaan do’a Oleh Drs.Hamdah Syarif,M.PdI selaku WKM Humas MAN 1 Medan dan tari persembahan sumbangan dari siswi MAN 1 Medan kemudian dilanjutkan dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya. Kegiatan ini dibuka secara resmi oleh Ibu Gubernur Sumatera Utara Ny Sutias Handayani Gatot Pujo Nugroho. Turut memberikan kata sambutan pada acara ini Kepala Desa Tanjung Rejo, Kapolda Sumut, Rektor Unimed, dan Kadis Kehutanan.
Dari sambutan-sambutan yang disampaikan di sini saya ambil inti yang sangat penting sebagai berikut:
Bahwa kerusakan mangrove sudah sangat serius, Khusus di Tanjung Rejo dan umumnya di Indonesia. Data terakhir menunjukkan 20 tahun terakhir ini sekitar 1,1 juta hektar mangrove yang rusak, atau 75 % mangrove yang dimiliki oleh Indonesia yang rusak. Dari luas pantai sekitar 85 ribu km, yang merupakan pantai yang terluas di dunia , mangrove sangat besar perannya dalam menjaga iklim global garis pantai, Salah satu ekosistem pesisir, mangrove merupakan hutan pesisir yang sangat penting Sebagai salah satu ekosistem pesisir, hutan mangrove mempunyai fungsi ekologis dan ekonomis, fungsi ekologis mangrove dapat menjaga garis pantai , berperan mencegah terjadinya intuisi air laut ke dalam daratan, menjaga iklim global, Sedangkan fungsi ekonomis, mangrove sebagai pemijahan biota air, meningkatkan hasil tangkapan para nelayan, getah mangrove dapat membuat batik, buah dapat dijadikan makanan dan manisan, dibawah pohon mangrove dapat berkembangnya kelompok kepiting, udang. Dan pada akhirnya wisatapun akan datang kemari, sebagaimana pantai Bali.
Menyadari hutan Mangrove sebagai salah satu ekosistem yang sangat penting, hutan mangrove harus ditangani secara tepat dan terpadu. Oleh karenanya untuk tahap awal ini penanaman pohon mangrove dibagi 20 kapling, setiap kapling dipelihara oleh sekolah, perguruan tinggi atau institusi tertentu dimana setiap tahun dinilai untuk merebutkan piala bergilir dari Rektor Unimed. Untuk MAN 1 Medan pada perdana ini menanam sebanyak 180 pohon mangrove, yang langsung di pimpin oleh Kepala MAN 1 Medan H. Ali Masran Daulay, S.Pd, MA, didampingi oleh Guru Biologi Drs. Adil, M.Si, WKM Humas Drs. Hamdah Syarif, M.PdI, WKM Kesiswaan Drs. Sunariadi, Keamanan M.Ali Nafiah, Fotografer Ahmad Jabarian dan Koordiantor Jerman Klub Dra. Rosnida. Yang sangat menggembirakan adalah, bahwa MAN 1 diberi kepercayaan untuk mengkelola pantai pohon mangrove dan burung migran seluas 0,2 hektar, dan Muo antara Unimed dan MAN 1 Medan tentang pengelolaan hutan mangrove dan burung MIngran akan ditandatangani segera.
Kegiatan tersebut sekaligus
penyematan pin peduli lingkungan hidup kepada Kepala MAN 1 Medan H. Ali Masran
Daulay, S.Pd, MA, yang sebelumnya Ibu Gubernur Ny Sutias Handayani Gatot
Pujo Nugroho telah menyematkan pin kepada Rektor Unimed Prof,Dr.Ibnu Hajar,
M.Pd, Pimpinan Bank Mustika dan Pimpinan Bank Mandiri
Desa Tanjung Rejo memberikan hak
kepada Unimed seluas 60 hektar, dan akan ditambah lagi 100 hektar dari Kepala dusun 12. Begitu besarnya harapan
masyarakat terhadap hutan mangrove ini
untuk menjadikan hutan mangrove yang lestari di pantai barat ini.
diharapkan nantinya ini menjadi tempat pendidikan dan pengajaran, dan tempat
penelitian. Apalagi Unimed memiliki sejumlah keahlian kajian-kajian pengabdian
masyarakat, kita punya ahli dalam bidang boga, busana, batik dan lainnya. Kita kontarak 10 tahun, kita libatkan SMA,
Madrasah, pecinta alam, keahliah lingkungan hidup, dan lainnya yang mau
bekerjasama , Kita akan buat kemah sabtu
minggu, Pesta sekolah, ujian bersama disini, sambil mengawasi
hutan mangrovekita, kita jaga, kita pelihara secara serius dan
benar, Sehingga Wisata mangrove dan
burung migran akan menjadi kenyataan. Demikian kata Prof,Dr, Ibnu Hajar,
M.Pd (Rektor Unimed). Burung mingran di Tanjung Rejo ini ada yang berasal
dari benua Eropa, seperti Inggris, Belanda dan Rusia.
Kata kuncinya adalah; kerjasama yang saling sinergi antara berbagai
instansi untuk mewujudkan mimpi kita yaitu wisata mangrove dan burung migran.
Dan pada akhirnya untuk apa kita kerjakan ini? tidak lain adalah; Untuk
kebaikan, meninggalkan kebaikan, masyarakat akan merasakan langsung ,bukankah
Islam mengajarkan bahwa sebaik-baik manusia adalah yang bermanfaat bagi orang
lain. dan dari segi ekonomi
masarakat akan terangkat.
Akhirnya, mari kita sambut dan dukung
kegiatan ini, yang sangat mulia ini, bank mandiri dan bank mustika agar
mendukung program ini secara berkesinambungan karena kerja kita ini memakan
waktu yang lama. Mari kita kerjakan dengan serius tidak main-main, semoga mimpi
kita ini dapat terwujud, dan menjaga pantai barat ini dari kerusakan lingkungan
akibat abrasi. Sebab alam ini bukan warisan dari nenek moyang kita melainkan
pinjaman dari anak cucu kita,( dalam pidatonya Ibu Gubernur Sumatera Utara pada
kesempatan acara tersebut).
Setelah acara serimonial, maka
langsung dilaksanakan penanaman perdana pohon mengrove, sebanyak 1000 pohon. Yang diawali penanaman oleh Ibu
Gubernur Sumatera Utara. Demikian, wassalam, Humas MAN 1 Medan.


