MAN 1 Medan punya cara tersendiri untuk melatih para
siswa dan siswi nya dalam menyiarkan agama Islam. Salah
satunya yakni “Daksahad”, akronim dari Dakwah Sabtu-Ahad ini merupakan media
yang digunakan oleh Koordinator Bidang Dakwah
OSIS MAN 1 Medan untuk melatih para peserta Kursus Kader Dakwah (KKD) MAN 1
Medan yang tidak lain dan tidak bukan adalah siswa/siswi MAN 1 Medan agar lebih
cakap dan terbiasa dalam menyiarkan ajaran Islam.
Kali ini, Daksahad diadakan kembali di Kecamatan Percut Sei
Tuan Desa Tanjung Rejo dan Desa Cinta Rakyat pada hari Sabtu(24/1) sampai Minggu(25/1).
Siswa-siswi MAN 1 Medan yang turut
berpartisipasi dalam kegiatan ini berjumlah
22 orang, yang terdiri
dari 13 orang peserta
dan 8 orang instruktur sebagai pendamping para peserta. Yang bertugas sebagai Koordinator Lapangan pada kegiatan ini adalah Helianto
Suryadi. Dalam kegiatan ini siswa/siswi MAN 1
Medan didampingi oleh dua orang guru, yaitu Drs. H. Amin dan Drs. Sunariyadi.
Keseluruhan
instruktur dan peserta dalam kegitan
tersebut dibagi menjadi 5 kelompok yang
ditempatkan di setiap masjid dan mushollah
yang berbeda. Adapun rinciannya, yaitu: Di Ash-Sholihin sebagai instruktur Khalid Fajar; sebagai peserta Farhan Gusti, Ayu, Mazda Khairani, dan Cut Nurmina S. Di Nurul Iman sebagai instruktur Andre
Tri Wicaksono, Siti Nurannisa; sebagai peserta Fajar Hidayat dan Zirah. Di Al-Ikhlas
sebagai instruktur Hidayah
Hariani; sebagai peserta Mustofa
Ahyar dan Aisyah
Sumardi. Di
Jami’atul Khairat
sebagai instruktur M.
Habib Athaya dan Novia
Ramadhani; sebagai peserta Khalid
Sirait dan Firda.
Di Al-Hasanah
sebagai instruktur M.
Ridho
Sucipto dan Liya
Tamima; sebagai peserta Muammar Nabil, Qori’atul Khairunnisa,dan Annisa.
Setelah sampai di tempat, kegiatan awal yang dilakukan
siswa-siswi MAN 1 Medan adalah bersosialisasi sebagai
cara awal untuk lebih mengenal masyarakat
setempat. Kemudian
para siswa-siswi juga membersihkan masjid dan mushollah agar lebih nyaman di pergunakan selama kegiatan.
Dalam kegitan tersebut diadakan berbagai macam games yang dilakukan oleh
para peserta dan instruktur agar adik-adik disana merasa terhibur. Disamping itu, para siswa dan siswi juga melakukan suatu pengajaran dalam bidang keagamaan kepada
adik-adik yang ada disana seperti
mengaji dan membaca Al-Quran secara baik dan benar.
Hal ini dilakukan karena ternyata masih banyak adik-adik yang belum bisa
membaca Al-Qur’an, belum memahami
benar
tentang apa itu Islam serta bagaimana seharusnya berprilaku sebagai
seorang muslim.