Madrasah Aliyah Negeri adalah nomor satu bukan kampungan. Demikian di sampaikan oleh Kepala Kantor Wilayah Kementrian Agama Sumatera Utara, Bapak. Drs. H. Tohar Banyuangin,M.Ag lewat sambutanya pada acara Reuni Akbar Paguyuban Alumni MAN 1 Medan tahun 1994 (PAM’94), Senin 06 Oktober 2014 di halaman MAN 1 Medan. Ini merupakan kunjungan pertama Beliau ke MAN 1 Medan setelah Beliau dilantik oleh Mentri Agama menjadi Kakanwil Kemenag Sumatera Utara baru-baru ini. Beliau katakana saya punya stadman, begitu saya dilanti, maka yang pertama saya kunjungi adalah MAN, walaupun banyak ormas islam, kamenag kabupaten kota, Kakanwil mengundang saya tetapi tetap yang saya dulukan adalah kunjungan ke Madrasah. Kenapa? Karena saya punya prinsip bahwa Madrasah harus maju, jangan ketinggalan dengan sekolah-sekolah lain.
Selanjutnya Bapak Tohar mengatakan Banyak pejabat mengatakan MAN itu diidolakannya tetapi anaknya tidak dimasukkan ke MAN, tapi saya semua anak saya saya sekolahkan ke madrasah, sebab saya menganggap MAN adalah yang terbaik. Anak yg pertama di fakultas kedokteran UIN Jakarta sekarang , dia adalah alumni MAN 1. Lalu yang kedua juga di man 1 Medan sekarang kelas XII IPA. Dan anak saya yang sekarang di MTSN, nanti akan saya masukkan ke MAN.
Bapak Tohar melanjutkan, kalau kita misalkan tujuan pendidikan itu adalah Jakarta, maka kalau Kadis Pendidikan Nasional ke Jakarta naik pesawat lion, tapi Kamenag sumatara Utara ke Jakarta naik pesawat garuda.Pertemuan ini luar biasa , PAM 94 luar biasa, buat acara sebagai tanda menghargai dan hormat muridnya kepada guru-gurunya. Saya mengucapkan terimakasih yang luar biasa, kepada PAM 94.
Kita juga patut berbangga, bahwa dari 11 orang peserta Kopetisi Sain Madrasah (KSM) tingkat nasional yang berlangsung baru-baru ini di Makasar, 10 orang meraih emas, perak dan perunggu termasuk dua orang dari MAN 1 meraih emas dan perunggu mata pelajaran Matematika dan Fisika, dengan uang sejumlah 41 juta rupiah, ini merupakan langkah maju bagi Madrasah, oleh karenanya, jangan ada stikma orang menilai bahwa madrasah adalah kampungan, justru itu madrasah memiliki nilai plus, semua pelajaran di SMA dipelajari di Madrasah, tetapi semua pelajaran agama di Madrasah tidak dipelajari di SMA. Oleh karenanya anak MAN jangan cengeng, tetapi aharus mampu, dan bisa, anak MAN Harus belajar, belajar, dan belajar tidak boleh loyo-loyo, harus kuat pikiran dan jasmani. Madrasah aliyah harus maju.
Saya mengucapkan terimakasih yang
luar biasa kepada PAM 94 yang melaksanakan acara ini, dan Adinda Husni Kamil
Malik, walaupun adinda sangat sibuk sebagai Ketua KPU Pusat tapi dapat hadir pada acara ini. Wassalam. Drs. Hamdah Syarif,M.PdI
(WKM Humas MAN 1 Medan).