Penderita
sering kali merasa minder dan menarik diri dari masyarakat.
Namun
tidak demikian dengan gadis cantik ini. meski menderita diabetes, ia sering menjadi juara kelas
dan tetap percaya diri.
Siapa sangka liburankeluarga yang menyenangkan harus berakhir dengan menyedihkan? Begitulah yang dialami Zulhaina Syarifah (Siswi MAN 1 Medan) Sepulangnya dari liburan dari negiri tetangga Malaisya, ia didiagnosis penyakit yang mengubah hidupnya seratus delapan puluh derajat. Awalnya ketika ia duduk dikelas VII MTsN 2 medan tidak ada yang aneh dengan gadis belia yang sering disapa Ifah ini. tetapi awal memasuki kelas VIII lama-kelamaan Ifah mulai terlihat kurus, padahal ia sudah makan cukup banyak. Selain itu, ia juga sering haus dan buang air kecil. Maka orang tuanya memutuskan untuk memriksanya kedokter kenalan ayahnya yaitu Prof.DR.H. Gofar Sastrodiningrat, sepesialis bedah syaraf (Guru besar FK USU) Setelah dibawa kerumah pak Prof itu maka diputuskan Prof untuk dibawa kerumah sakit Elizabeth dimana Pak prof bertugas disana. Jam dinding masih menunjukkan angka dua ketika malam itu Ifah terpaksa di masukkan ke ICU akibat ketoasidosis. Di sanalah baru diketahui bahwa Ifah mendrita diabetes melitus tipe 1.
Pil pahit itu harus ia telan bulat-bulat ketika dirinya
baru saja menjadi siswa sekolah MAN-1 Medan. “Mengapa hal seperti ini harus
terjadi pada Ifah, Yah?” seketika kata-kata itu meluncur dari bibirnya. Dengan bijak ayahnya memberikan semangat pada
Ifah. “ Nak, Semua seudah diatur Allah SWT kita hanya ditugaskan untuk berusaha
dan berdo,a Siapa tahu Allah punya rencana lain, kalo Allah berkehendak tidak
ada yang tidak mungkin, diabetes bukan suatu halangan untuk mencapai cita-cita.
Jika mau berusaha, penderita penyakit ini bahkan bisa lebih baik daripada orang
sehat.” Meski dirinya sedih ketika mengetahui penyakitnya itu tidak bisa
disembuhkan, akhirnya perempuan kelahiran 11 Mei 1996 ini dapat bangkit
kembali. Dengan dukungan sang ayah, Ifahpun menjadi lebih semangat untuk
mengejar cit-citanya.
Sejak saat itu
Ifah pun memutuskan untuk terus berjuang, serta terus kontrol rumah sakit Adam
malik setiap bulannya dan ditanggani oleh Dr. Siska, spesialis anak indokrin.
“Prinsip hidup saya, hari ini harus lebih baik dari hari kemarin dan apa yang
terjadi kemarin harus menjadi pelajaran dimasa mendatang,” tuturnya. Gadis yang
bersaudarakan dua orang adik ini sangat ingi menjadi dokter spesialis endokrin.
Dirinya ingin mempelajari lebih lanjut tentang DM tipe 1, sehingga dapat
mengedukasi orang lain tentang penyakitnya. Kemaren tanggal ....dia sukses
mempersentasikan mengenai “pengenalan Diabetes usia dini” di hadapan para
dokter dari Jakarta dan para orang tua dan anak-anaknya yang mengalami penyakit yang sama atas
penuunjukan dokternya, yang belangsung di gedung RM Kalasan jalan Iskandar
Muda. Cita –cita tinggi tentunya tidak mudah digapai. Banyak orang disekitarnya
menyepelekan dan menganggap cita-citanya itu mustahil, walaupun sedih, Ifah
tetap semangat berusaha untuk membuktikan bahwa dirinya bisa. Dukungan yang
terus mengalir dari kedua orang tua, terlebih-lebih juga dari kepala sekolahnya
MAN-1 Medan Dr.H.Burhanuddin M.Pd, memberikan semangat kepada Ifah, ini membuat
putri pertama dari pasangan Drs. Hamdah dan Dra. Rohana semakin giat setiap
semangatnya turun, ia selalu teringat akan cita-citanya itu dan seketika
semangat baru menyambar. Hingga kini prestasinya di sekolah kian gemilang.
Berbagai perlombaan sains dijajakinya alhasil, dirinya sempat menjadi juara 3
olimpiade biologi SMA/MA medan.
Terakhir, siswi MAN-1 Medan ini berpesan “Jangan merasa
tersingkir karena sakit (diabetes), meskipun banyak aturan dalam gaya hidup
yang harus dipatuhi, kita bahkan bisa lebih sehat daripada orang tanpa
diabetes.
Menurut dokter diabetes tidak dapat disembuhkan, menurut
saya “bukan tidak dapat disembuhkan, tetepi manusianya yang belum menemukan
obatnya, kan Nabi Muhammad pernah berkata lewat hadisnya, yang kira-kira lebih
kurang artinya begini, “Wai sekalian
manusia, berobatlah (bila sakit) sesungguhnya Allah tidak akan menurunkan
penyakit, kecuali ada obatnya”. Demikian tuturnya. Namun sekarang kita harus ingat untuk penyakit diabetes ini kita
harus dapat mengontrolnya. Jika terkendali dengan baik, penyakit ini bukan lagi
penghalang.
Penderita
diabetes dapat sama suksesnya atau bahkan lebih sukses daripada orang sehat
jika mau berusaha. Selalu berikan semangat , doa, dan bantuan kepada penyandang
DM tipe 1 di sekitar anda, karena sekarang ini penyakit DM tipe 1 yang
menyerang anak-anak di medan ini sudah
banyak yang ditangani Dr. Siska saja mencapai 9 orang anak-anak. Jadi kepada
orang tua mereka adalah buah hati anda sendiri
agar tetap memberi semangat kepada mereka. Bagi siapa ayang ingin konsultasi
mengenai penyakit DM tipe 1 ini boleh menghubungi keluarga Zulhaena Syarifah
yang barangkali ada sedikit ilmu dan pengalaman untuk dibagi: Dra. Rohana ; 081361496700/ 081260462806. Kepada para
orang tua, Jangan
gugurkan kesempatan itu dengan menjatuhkan kepercayaan diri mereka. Biarkan
mereka terus belajar dan berkembang, seperti Ifah, si Juara olimpiade Biologi. “Sekarang
saya sudah melaksanakan Ujian Nasional (UN), dan saya sudah terdaftar di USU
Fakultas Kedukteran lewat jalur Undangan, sekarang saya menunggu hasilnya,
semua saya serahkan kepada Allah SWT. Dialah yang mengatur segalanya” , kata Zulhaena Syarifah. Wassalam. (Humas MAN 1
Medan).