Salah satu program sekolah yang
luar biasa di MAN 1 Medan adalah kegiatan Study Excursion MAN 1 Medan. Pada
hari selasa tanggal 28 Januari 2014 MAN 1 Medan telah memberangkatkan 63 orang
guru dan siswa, dengan rute perjalanan Malaysia, Thailand, Singapore dan Batam.
Kegiatan Study Excursion MAN 1
Medan ini di ikuti 4 orang guru dan Kepala Madrasah, 2 orang pegawai TU, 3
orang WKM ( WKM Humas Drs. Hamdah Syarif, WKM Litbang Asrul Yafizham, BBA, 1 orang psikolog yaitu Ibu Ina, 48 orang
siswa, yang terdiri dari kelas X unggulan 18 orang kelas XI Unggulan 19 orang
kelas X regular 4 orang, kelas XI regular 4 orang, dan kelas XII reguler 3 orang, dan 1 orang anak
guru. Satu orang yang gagal berangkat padahal sudah sampai di bandara KENIA,
karena masalah paspor yang katanya tidak terbaca computer. Kita sangat kecewa
kenapa ini terjadi?
Kegiatan ini telah berlangsung yang kedua setelah sukses yang pertama pada tahun 2012 yang lalu.
Para siswa diantar oleh orang tuanya ke MAN 1. Dan di halaman MAN 1 diberangkatkan secara resmi oleh Kamenag Wilyah Sumatera Utara diwakili Kabid Mapenda Kamenag Sumatera Utara Drs. Tohar Banyuangin, M.Ag.
Kegiatan ini telah berlangsung yang kedua setelah sukses yang pertama pada tahun 2012 yang lalu.
Para siswa diantar oleh orang tuanya ke MAN 1. Dan di halaman MAN 1 diberangkatkan secara resmi oleh Kamenag Wilyah Sumatera Utara diwakili Kabid Mapenda Kamenag Sumatera Utara Drs. Tohar Banyuangin, M.Ag.
Menurut kepala MAN 1 Medan, Dr.H. Burhanuddin,
M.Pd, bahwa kegiatan Study Excursion MAN 1 Medan ini bertujuan sebagai
perbandingan secara ilmiah mengenai lingkungan, pendidikan, untuk pendidikan
ini kita akan mengunjungi beberapa sekolah yang ada di tiga Negara ini.
Seterusnya mengenai kebudayaan, toleransi, kedisiplinan, kuliner, gaya hidup di
tiga Negara dengan Indonesia. Dengan kegiatan ini diharapkan:
1. Para siswa MAN 1 Medan dapat membuat suatu laporan mengenai apa yang dilihat dan di lalui, lengkap dengan dokumentasinya.
2.
Memberikan nuasa kepada
siswa tentang kenegaraan. Ini membiasakan mereka untuk dapat melihat secara
langsung bagaimana Negara itu mengangkat dan meninggikan harkat dan martabat
negaranya seperti kedisiplinan, kebersihan, komitmen, penataan kota,
pembangunan, gedung-gedung bertingkat, penghijauan dan sebagainya.
3.
Menumbuhkan rasa cinta
kepada Bangsa dan Negaranya, sekarang ini kita lihat khusus para pelajar
rasa cinta kepada negaranya sudah mulai menipis. Ini terlihat ketika upacara
penaikan bendera anak-anak kita banyak yang main-main, begitu juga ketika
upacara pada hari besar misalnya HUT RI dan lain-lain.
4.
Memahami betapa kayanya
Indonesia setelah melihat Negara Asing. Indonesia yang terdiri dari ribuan pulau, dan dua pertiga
adalah lautan, jauh labih luas dibandingkan dengan Malaysia, terlebih lagi Singapura. Masih banyak daratan atau pulau
yang belum dikelola dengan baik seperti Batam misalnya banyak kita lihat gedung yang terhenti pembangunannya tidak
dilanjutkan padahal kalau kita lihat di Singapura justru mereka seolah-olah
kekurangan tempat. Banyak gedung-gedung pencakar langit yang berdiri di
pinggir-pinggir pantai. Konon kabarnya laut itu mereka timbun dari pasir yang
mereka beli dari Indonesia. Sangat ironis kita mendengarnya. Kota mereka selalu
dikelilingi pohon-pohon, sehingga banyak kita lihat hutan-hutan ditengah kota.
Sementara kita justru pohon-pohon banyak yang ditebangi.
Kepala madrasah memberikan arahan kepada peserta, bahwa yang
namanya sejarah tidak boleh diabaikan. Sebab bangsa yang besar salah satunya
adalah bangsa yang sangat meng argai sejarahnya. Salah satu bukti adalah
sejarah kegemilangan bangsa Indonesia
program kemanusiaan pengungsi Vietnam di Balerang Batam. Akibat kerusuhan di
Negaranya selama lebih kurang 16 tahun mereka dengan memakai perahu menuju
Indonesia dan membuat Camp-Camp di Balerang Batam dan mereka berhasil membuat
sebuah perkampungan , bahkan mereka punya rumah sakit, sarana Ibadah, sekolah
pasar, dan lain-lain. Mereka merasa lebih aman dan sejahtra, sehingga ketika
mereka mau dipulangkan ke Negaranya banyak yang brontak tidak setuju, bahkan
banyak yang bunuh diri secara masal daripada pulang ke negaranya.
Bekas-bekas
perkampungannya masih terlihat sekarang bahkan di musiumkan menjadi tempat
wisata. Namun kita lihat kurang pemeliharaan dan perawatannya sehingga banyak
pula rumah-rumah peninggalan mereka yang asli lapuk tertutup hutan tidak di rawat. Sungguh sedih dan kecewa kita
melihatnya.
Salah satu kegiatan di Malaysia
adalah memenuhi undangan dari Universitas Sains Islam Malaysia (USIM). Kita
mengadakan pertemuan disana dan mendengarkan informasi penting mengenai USIM
yang mereka kelola, serta bagai mana cara serta persyaratan jika ada siswa MAN
1 Medan yang akan kuliah di USIM ini.
Dua hari kita di Malaysia kemudian
berangkat menuju Thailand. Dari Thailand kita lanjut ke Malaysia lagi kemudian ke Pulau Pinang. Dari Pinang kita terus
ke Singapura. Dari Singapura kita
melanjutkan perjalanan ke Batam. Dua hari kita di Batam dan setelah itu pada
hari Senin, 3 Februari 2014 kita kembali Ke Medan. Para guru terlebih lagi para
siswa sangat senang dan semangat pada kegiatan perjalanan ini, secara umum Sukses,
tidak ada kendala yang berarti dan mereka tidak lupa mengeluarkan mata uang
Ringgit, Dolar dan Bath untuk berbelanja sebagai oleh-oleh pulang ke Medan. Alhamdulillah
kami sampai di Medan dengan selamat. Good by Kuala Lumpur, Good by Thaeland, good
by Singapore, dan good by Batam. ( Drs. Hamdah Syarif -WKM
Humas MAN 1 Medan)